PDMTUBAN.COM – Sabtu (4/11) lalu menjadi agenda yang padat bagi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim). Setidaknya ada dua agenda rapat kerja yang berlangsung secara bersamaan.
Pertama, rakerwil Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (MPID) PWM Jatim yang berlangsung di Kantor PWM Jatim. Kedua, rakorwil Lembaga Pengembangan Cabang-Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) PWM Jatim di Ballroom Pemerintah Kota Mojokerto, Jalan Gajahmada No 145 Mergolo, Balongsari, Magersari, Kota Mojokerto.
Rakorwil LPCR-PM Jawa Timur ini diikuti ketua dan sekretaris LPCR PDM se-Jatim beserta wakil ketua PDM yang membidangi. Kegiatan bertema “Ranting Penting Cabang Berkembang Masjid Makmur Memakmurkan” ini diikuti sekitar 142 peserta.
Ketua LPCR-PM Jawa Timur Hasan Ubaidillah mengungkapkan ada lima agenda yang dibahas dalam rakorwil. Pertama, Penertiban Pendataan Cabang dan Ranting Muhammadiyah oleh LPCR-PM Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Kedua, Manajemen Administrasi dan Pengelolaan Masjid Muhammadiyah oleh Majelis Tabligh Majelis Pendayagunaan Wakaf dan LPCRPM.
Ketiga, Masjid Makmur Memakmurkan oleh Imam Masjid Al Falah Sragen . Sidang Komisi Komisi 1: Pengembangan Cabang-Ranting dan Komisi 2: Pembinaan Masjid. Kelima, Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Hasan Ubaidillah menjelaskan, rakorwil ini menjadi sangat penting untuk segera dilakukan. Terutama dalam rangka konsolidasi menyusun strategi pengembangan cabang dan ranting dan pembinaan masjid.
Ia menambahkan, saat ini keberadaan masjid yang makmur dan cabang-ranting yang unggul dan berkemajuan di setiap daerah menjadi mutlak diperlukan. Sebab, hanya dari sanalah aktivitas rekrutmen anggota dan simpatisan Muhammadiyah dapat diharapkan berjalan secara optimal.
“Sudah saatnya kita bekerja konkret untuk memperkokoh basis gerakan Muhammadiyah. Basis gerakan Muhammadiyah itu adalah cabang, ranting, dan masjid Muhammadiyah,” tambahnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua LPCR PP Muhammadiyah Jamaludin Ahmad mengatakan bahwa sebenarnya pusat gerakan Muhammadiyah adalah di ranting dan cabang.
“Muhammadiyah sebagai organisasi besar, pusatnya Muhammadiyah memang terletak di Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Akan tetapi, sebagai gerakan Islam, maka pusatnya Muhammadiyah yang sesungguhnya berada di cabang, ranting, dan masjid. Bila cabang, ranting, dan masjid mati, maka Muhammadiyah sebagai gerakan sesungguhnya telah mati, meskipun PP, PWM, dan PDM masih hidup,” bebernya.
Sekretaris LPCR-PM Jawa Timur Mas’ad Fachir mengungkapkan, semua amal usaha Muhammadiyah Aisyiyah seperti perguruan tinggi, rumah sakit, sekolah, dan amal usaha yang lain harus bersinergi dan tidak boleh hanya sibuk dengan dirinya sendiri.
“Semua harus bersinergi dan berbagi potensi untuk mewujudkan masjid yang makmur dan cabang-ranting yang unggul dan berkemajuan. Karena tanpa adanya masjid Muhammadiyah yang makmur serta cabang-ranting yang unggul dan berkemajuan, semua capaian amal usaha itu pasti rapuh dan akan segera runtuh karena lemahnya fondasi,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, pasca-muktamar ke-48 tahun 2022, gambaran ideal tentang sinergisitas antara ranting Muhammadiyah dan masjid ini kembali menemukan relevansinya di Muhammadiyah. Hal itu dapat dilihat dari kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mengubah nomenklatur Lembaga Pengembangan Cabang Ranting (LPCR) menjadi Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM).
“Semangat pasca-muktamar ke-48 ini dapat dimaknai sebagai penyegaran kesadaran Muhammadiyah tentang fungsi dan keberadaan masjid. Karena hal-hal yang bersifat rutin kadangkala tidak lagi diperhatikan sehingga dianggap tidak penting. Padahal, hal yang rutin-rutin sangat mempengaruhi siklus kehidupan kita,” tambahnya.
Salah satu peserta rakorwil adalah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban. Mereka terdiri atas Nurtamim, Irsyad Ridlo, Mahmud, dan Arif Novan.
Wakil Ketua PDM Tuban yang membidangi Pengembangan Cabang-Ranting dan Pembinaan Masjid, Irsyad Ridlo, mengatakan bahwa kehadiran rombongannya merupakan respons atas undangan dari LPCR-PM PWM Jatim guna membahas dinamika perkembangan cabang, ranting, dan masjid hingga membahas penyusunan roadmap pemekaran cabang dan ranting Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Penulis: Samson Thohari