Paham Agama Tanda Seseorang Diinginkan Kebaikan Oleh Allah Swt

Foto Ilustrasi: Pemain naturalisasi timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen menyambut bulan Ramadhan 1445 H (Instagram/ Ragnar Oratmagoen)

PDMTUBAN.COM – Orang yang memahami ilmu-ilmu agama dan mengamalkannya akan diangkat derajatnya di sisi Allah Swt. Tidak ada satu pun orang yang dapat mencegah seorang hamba ketika telah dikehendaki Allah Swt bahwa hamba tersebut menjadi manusia yang baik dan memahami ilmu-ilmu agama.

Untuk bisa menjadi orang yang baik, mulia, terhormat, sukses, dan selamat hidup di dunia dan akhirat, diperlukan pengorbanan dengan memenuhi diri dengan ilmu. Memperoleh ilmu memerlukan pengorbanan, mulai dari melawan diri sendiri dari rasa malas menuntut ilmu, merelakan harta untuk memperoleh ilmu, mengeluarkan tenaga menuju tempat ilmu, dan sabar serta istiqamah melalui hari-hari dalam menuntut ilmu.

Orang yang mampu melalui semua itu akan mendapatkan pemahaman dari Allah Swt terhadap agama sehingga hidupnya terarah dan terbimbing. Orang-orang seperti itulah yang dikehendaki Allah SWT menjadi orang yang baik, mulia, sukses, dan selamat hidup di dunia dan akhirat.

Sebagaimana dalam kitab at-Targib at-Tarhib, Imam al-Mundziri menuliskan sebuah hadits Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ يُرِدِاللَّهُ بِهِ خَيْرًايُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنَيْنَ

“Barang siapa dikehendaki Allah kebaikan padanya, maka Allah Swt memahamkan orang tersebut dalam agamanya.”

Orang-orang yang telah diberikan bimbingan dan petunjuk sehingga diberikan kepahaman akan agama tidak akan gegabah dalam mengambil tindakan. Semua ucapan dan tindakan mereka berdasarkan ilmu sesuai tuntunan agama, sehingga mereka tidak akan terjebak pada seruan-seruan kebatilan yang dapat menimbulkan kemudharatan dan menjerumuskan pada kebinasaan.

Seseorang yang memahami suatu hal tidak hanya menjadikan pengetahuan sebagai informasi semata. Dia juga menjadikan pengetahuannya sebagai petunjuk dalam menjalani hidup. Pengetahuan yang dimilikinya bukanlah kubangan ilmu yang berbahaya, tetapi menjadi manfaat bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

Jadi, seseorang yang Allah Swt kehendaki kebaikan atas dirinya bukan hanya diberi pengetahuan tentang agama, tetapi juga diberi pemahaman yang mendalam tentang agama.

Penulis: Samson Thohari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *