PDMTUBAN.COM – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD-IPM) Tuban untuk periode 2023-2025 telah resmi dikukuhkan dalam acara yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Tuban, Jl. Teuku Umar No. 1-A, Latsari, Kec. Tuban (23/05). Tema pengukuhan adalah “Melangkah Bersama Membangun Sinergi Menginspirasi Perubahan Menuju Seribu Kader IPM Tuban.” Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk diantaranya Ketua DPRD Tuban, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban, Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW-IPM) Jatim, Ketua Organisasi Otonom (Ortom), serta Ketua IPM periode sebelumnya. Setelah pengukuhan, acara dilanjutkan dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda).
Dalam sambutannya, Miyadi, Ketua DPRD Tuban, mengapresiasi organisasi pelajar IPM yang berlatar Muhammadiyah, walaupun ia sendiri berlatar NU. Menurutnya, perbedaan Muhammadiyah dan NU tidak perlu dibesarkan, karena keduanya hanyalah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang sama-sama harus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
“Perbedaan adalah seni, ia rahmat dari Allah terpenting bagaimana nantinya kita semua dapat bersama- sama berkontribusi untuk Tuban” ujar Miyadi.
Miyadi juga menceritakan proses pengkaderannya mulai dari Ketua OSIS di SMP tahun 1983, Ketua OSIS SMA tahun 1987, dan bergabung di PMII menjadi Ketua Senat pada tahun 1992. Ia mengatakan bahwa gedung DPRD terbuka lebar untuk diskusi sebagai proses kontribusi. Ia juga mengajak kader IPM untuk saling bertukar pikiran dengan IPPNU, agar semakin matang ketika nantinya terjun di masyarakat.
Selanjutnya, Faiz Abdur Rahman, Ketua PD IPM Tuban terpilih, menjelaskan ingin mewujudkan kader yang mumpuni, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak, serta permohonan maaf kepada Ketua DPRD Tuban karena telah banyak merepotkan.
Untuk mewujudkan tujuannya, Faiz memaparkan 3 poin utama, yaitu:
- Kaderisasi, yang harus didukung oleh kekuatan internal Persyarikatan Muhammadiyah Tuban;
- Kreativitas SDM, dengan program kerja nyata dan berkolaborasi dengan Pemkab Tuban untuk memfasilitasi kemandirian dalam mewujudkan seribu kader;
- Motivasi pendidikan, dengan Upaya kerja sama dengan institusi pendidikan untuk membantu pelajar melanjutkan pendidikan mereka, serta mendapatkan bantuan beasiswa.
Hafidz Taufan Akbar, PD IPM Tuban periode 2021-2023, dalam sambutannya menekankan pentingnya berorganisasi untuk pengembangan sosial dan profesional. Ia berharap generasi IPM saat ini dapat menjadi generasi yang hebat dan unggul.
Sementara itu, Hengki Pradana, Ketua PW IPM Jatim, memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap PD IPM Tuban. Ia mengatakan bahwa tidak mungkin PW IPM Jatim dapat tumbuh besar tanpa PD IPM Tuban. Generasi hari ini harus dirawat dan dijaga, karena banyak sekali kader potensial.
Hengki kemudian berbicara tentang kepemimpinan IPM dan tanggung jawabnya terhadap amanah yang diemban dan mengisahkan bagaimana khalifah Abu Bakar mempraktikkannya.
“Setelah era kenabian, yakni di zaman kekhalifan Abu Bakar. Abu Bakar menyatakan bahwa dirinya bukan yang terbaik, tetapi karena diberikan amanah tanggung jawab, ia pun berkomitmen untuk melakukan yang terbaik. Ia meminta untuk dibantu jika yang dikerjakan benar, dan diingatkan jika salah dalam memimpin” ujar Hengki.
Hengki menambahkan generasi yang hidup saat ini menghadapi era yang cukup kompleks, dengan banyak generasi seperti baby boomer, generasi Z, dan generasi Alfa. Oleh karena itu, Hengki meminta IPM untuk memaksimalkan literasi digital dalam menghadapi tantangan selama 2 tahun ke depan.
Setelah memberikan sambutan, Hengki menutup dengan berpantun:
“Jalan-jalan ke Pulau Meranti, singgah sebentar minum kopi.
Sungguh senang rasa di hati, bisa melihat Ipmawan dan Ipmawati” pungkas Hengki.
Masrukhin, sebagai Ketua PDM Tuban, menekankan bahwa di Muhammadiyah, seorang pimpinan tidak hanya bertugas mengelola organisasi, tetapi juga harus menjadi teladan yang baik, mencontoh Nabi Muhammad sebagai ‘uswatun hasanah’ atau teladan yang baik. Ini berarti bahwa pemimpin harus lebih dari sekadar pemberi nasihat yang baik (‘mauidhoh hasanah’), mereka harus menunjukkan melalui tindakan mereka bagaimana menjadi Muslim yang baik.
Selanjutnya, Masrukhin juga berbagi pengalaman pribadinya yang berbeda dari Miyadi. Meskipun Masrukhin dahulunya memiliki latar belakang pernah berkecimpung di IPNU dan PMII, ia terinspirasi oleh pengajian Muhammadiyah selama masa kuliahnya di Malang. Ia menjadi akrab dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang organisasi dan akhirnya tertarik pada pengajian Muhammadiyah, yang membawanya pada pemahaman yang lebih dalam tentang agama.
Masrukhin juga berharap kader IPM saat ini yang suatu saat akan jadi pimpinan dapat menambah wawasan keislaman mereka sehingga siap menjawab pertanyaan atau permasalahan berkaitan fikih atau agama dengan perspektif Muhammadiyah.
“Dalam menetapkan hukum, Muhammadiyah tidak terikat pada satu mazhab tertentu, tetapi tetap mempertimbangkan pendapat imam mazhab yang sesuai dengan Alquran dan As-Sunnah” pungkas Masrukhin.
Semoga PD IPM Tuban dapat menjadi wadah yang efektif untuk pengembangan kepemimpinan dan keterampilan para pelajarnya, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa yang lebih baik. Semangat dan sukses selalu untuk PD IPM Tuban!
Penulis: Samson Thohari