Pdmtuban.com – Tragedi kemanusiaan yang memilukan telah menimpa saudara-saudara kita di Rafah, membuat warga dunia gempar dan meluapkan rasa kecaman serta kesedihan.
Dalam wawancara via WhatsApp pada Jumat (31/05) dengan Pdmtuban.com, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban juga turut mengutuk tindakan keji yang terjadi.
Ketua PDM Tuban, Masrukhin, menyatakan dunia tidak boleh diam menyaksikan genosida yang terjadi di hadapan mata. Tuntutan global untuk menghentikan kekerasan dan melindungi warga sipil Palestina harus terus bergema. Hukum internasional harus ditegakkan, dan mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan ini harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Jika tidak, tragedi demi tragedi akan terus berulang, dan anak-anak Palestina akan terus menjadi korban yang tak berdaya.
“Tidak ada tempat yang aman di Rafah. Kengerian ini harus dihentikan, Netanyahu harus diadili dan ditetapkan sebagai penjahat perang. Tragedi demi tragedi terus menimpa warga Palestina, khususnya di Rafah, di mana bahkan tempat perlindungan terakhir pun tak lagi aman.” ungkap Masrukhin
Sekretaris PDM Tuban, Edi Utomo mengatakan bahwa Serangan Israel kepada warga di kota Rafah, Palestina pada Mei 2024 memicu gerakan solidaritas global ‘All Eyes on Rafah’ yang menyayat hati umat manusia. Ia menekankan bahwa kita tidak bisa mengaku sebagai manusia jika hati kita tidak merasa sedih melihat semua ini.
“Selebriti hingga atlet dunia menggaungkan ‘All Eyes on Rafah’, semua ini menandakan bencana Rafah menyakiti umat manusia. Jangan katakan dirimu manusia jika hatimu tidak menangis melihat itu semua. Dan hari ini unggahan ‘All Eyes on Rafah’ telah dibagikan 47 juta orang di Instagram.” ungkap Edi
Wakil PDM, Saiun Ngalim, mempertanyakan di mana letak hukum internasional dalam tragedi ini. Ia mengecam apa yang dilakukan oleh Zionis yang telah membantai anak-anak Palestina berulang kali, sementara dunia hanya bisa mengecam tanpa tindakan nyata. Anak-anak Palestina seolah tidak memiliki nilai dan diabaikan sepenuhnya.
“Selama bertahun-tahun, kita dipaksa terus menyaksikan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Serangan membabi buta terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, sungguh tidak dapat diterima dalam hukum humaniter internasional. Namun, pihak berwenang tampaknya abai dan tak ada tindakan konkret untuk menghentikan eskalasi kekerasan ini”, terang Saiun
Saiun Ngalim menambahkan bahwa, sebagai sesama manusia, kita tidak bisa hanya berdiam diri dan membiarkan kejahatan kemanusiaan terus terjadi. Tuntutan dan kecaman global harus terus bergema, mendesak pihak-pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret demi melindungi warga sipil yang tak berdosa.
“Dunia tidak boleh membiarkan anak-anak Palestina menjadi korban dari konflik yang tak berujung ini. Hukum internasional harus ditegakkan, dan perdamaian sejati harus diperjuangkan demi masa depan generasi mendatang.”, tambahnya
PDM Tuban bersama umat Muslim dan segenap komponen masyarakat mendesak agar tragedi kemanusiaan di Rafah dihentikan segera. Mereka juga menyerukan agar Netanyahu dan pemerintah Israel diadili di pengadilan internasional atas tindakan barbar dan kejahatan kemanusiaannya.
Penulis: Samson Thohari