LAMONGAN, PDMTUBAN.COM-Akademi Mubaligh Muhammadiyah (AMM) resmi dibuka pada Jumat (7/6/2024) di Auditorium Budi Utomo Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA). Acara pelatihan mubaligh ini diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dengan tema “Mencetak Mubaligh Muhammadiyah Moderat Berkemajuan.”
Pelatihan ini berlangsung dari hari Jumat hingga Ahad dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, perwakilan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, Badan Pelaksanaan Harian (BPH) UMLA, serta anggota Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Lamongan.
Wakil Ketua PWM Jatim, Mochammad Sasmito, secara resmi membuka acara dan memberikan motivasi kepada para dai muda untuk terus meningkatkan kemampuan literasi keilmuan. Sasmito Djati menekankan pentingnya mubaligh Muhammadiyah untuk terus mengasah ilmu dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Mubaligh Muhammadiyah harus terus mengasah dan upgrade ilmu dengan menyesuaikan kebutuhan dan problem di lapangan serta sesuai perkembangan zaman,” katanya.
Sasmito menambahkan bahwa setiap muslim berkewajiban menyampaikan dakwah dalam kebaikan kepada umat.
“Bagi mubaligh profesional sudah menjadi tanggung jawab menyampaikan amar makruf nahi mungkar, sedangkan yang bukan mubaligh menyampaikan pesan dakwah sesuai dengan keahliannya masing-masing,” sambung guru besar Universitas Brawijaya tersebut.
Selain itu, Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur, Abdul Basith, menjelaskan bahwa AMM hadir sebagai solusi atas kurangnya mubaligh Muhammadiyah. Program AMM diharapkan menjadi embrio untuk Korps Mubaligh Muhammadiyah Jawa Timur dan memberikan pelatihan serta pendampingan kepada peserta sebelum mendapatkan ijazah.
“Program ini sebagai langkah konkret Majelis Tabligh PWM dan langkah awal sebagai ikhtiar kita bersama,” ujarnya.
Rektor UMLA, Abdul Aziz Alimul Hidayat, , memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan pelatihan mubaligh muda yang melibatkan enam kabupaten. Dia menyatakan bahwa digelarnya Akademi Mubaligh di kampus UMLA menjadi momentum untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana.
“Terima kasih diberi kepercayaan digelarnya Akademi Mubaligh, ini menjadi momentum untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana kami,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rektor UMLA menyatakan bahwa peluang untuk mendirikan perguruan tinggi Ulama Tarjih terbuka lebar di kampus UMLA. Dia berharap dapat menyiapkan untuk membuka Jurusan Ulama Tarjih hingga jurusan Bahasa.
“Meski kampus kami di bawah Kemendikbud, peluang untuk mendirikan jurusan dakwah terbuka lebar. InsyaAllah kami menyiapkan untuk membuka Jurusan Ulama Tarjih hingga jurusan Bahasa,” ungkapnya.
Rektor UMLA juga menambahkan bahwa kampus akan segera mewujudkan sarana dan prasarana untuk Pondok Mahasiswa di belakang kampus sebagai bagian dari tanggung jawab besar dalam menyiapkan mubaligh.
“Insyaallah sarana prasarana untuk Pondok Mahasiswa segera kami wujudkan di belakang kampus,” pungkasnya.
Sementara itu, peserta dari Tuban, Warnoto, kepada pdmtuban.com menyatakan bahwa ia dan rombongannya dari Tuban berjumlah 5 orang, yaitu Chandra, Heri, Misbakh, Faiz Abdur Rahman, dan dirinya sendiri. Mereka berkumpul di GDM Tuban sebelum berangkat mengikuti acara Akademi Mubaligh Muhammadiyah (AMM) di Lamongan.
Warnoto, mewakili rombongan Tuban, mengatakan bahwa kehadiran mereka dalam acara tersebut bertujuan memenuhi undangan dari Majelis Tabligh PWM Jatim serta untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sebagai mubaligh yang sesuai dengan manhaj Muhammadiyah dan memiliki wawasan keilmuan yang moderat dan berkemajuan.
” Sebelum berangkat ke Lamongan kami bertemu sekalian pamit dengan ayahanda Masrukhin, mas Syahril dan mas Adi Mulyo semoga ilmu yang di diperoleh nantinya dapat bermanfaat” ucapnya.
Acara perdana AMM ini diikuti sekitar 32 peserta dari utusan Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto. Selain itu, pemateri acara ini adalah Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Muhammad Sholihin Fanani, dan Ketua Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi PWM Jawa Timur, Aribowo
Penulis: Samson Thohari