PDMTUBAN.COM-Kehidupan fana di dunia ini hanyalah persinggahan sementara, sementara kehidupan abadi di akhiratlah yang sebenarnya. Sebagai umat muslim, kita memiliki kewajiban untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan kekal tersebut dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk mempersiapkan bekal menuju akhirat adalah dengan melakukan amalan-amalan yang akan terus mengalir pahalanya meskipun kita telah meninggal dunia.
Hal ini sebagaimana diterangkan Rasulullah saw dalam riwayat hadits yang dinukil dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 karya Imam Nawawi. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah saw bersabda,
“Apabila anak Adam (manusia) telah wafat, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak salleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)
- Sedekah Jariyah:
Sedekah jariyah adalah sedekah yang manfaatnya terus mengalir kepada orang lain, bahkan setelah kita meninggal dunia. Contohnya adalah membangun masjid, sumur, sekolah, atau rumah sakit yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Dengan membangun infrastruktur yang bermanfaat bagi orang banyak, kita telah menanamkan kebaikan yang akan terus berbuah pahala bagi kita di akhirat.
- Ilmu yang Bermanfaat:
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu-ilmu keagamaan, ilmu-ilmu yang berkontribusi dalam pembangunan masyarakat, dan ilmu-ilmu yang membantu dalam menjalankan kewajiban sebagai muslim. Dengan menebarkan ilmu yang bermanfaat, kita telah membuka jalan kebaikan bagi orang lain, dan pahala dari kebaikan tersebut akan terus mengalir kepada kita meskipun kita telah tiada.
- Anak Saleh yang Mendoakan Orangtuanya:
Amalan berikutnya yang akan dibawa mati adalah anak sholeh yang mendoakan orangtuanya. Sebagai orangtua, membesarkan anak dengan akhlak yang baik dan mendidiknya dalam agama Islam adalah perbuatan yang akan memberikan kebaikan dan keberkahan pada keturunan kita. Ketika kita meninggal dunia, anak sholeh yang mendoakan kita akan menjadi pahala dan amalan yang terus mengalir bagi kita di akhirat. Doa anak saleh merupakan bentuk kasih sayang dan bakti yang tak ternilai harganya, dan Allah Swt akan melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada orangtua yang memiliki anak sholeh.
Keabadian dan Perhitungan:
Kehidupan fana di dunia ini hanyalah persinggahan sementara, sementara kehidupan abadi di akhiratlah yang sebenarnya. Sebagai umat muslim, kita memiliki kewajiban untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan kekal tersebut dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk mempersiapkan bekal menuju akhirat adalah dengan melakukan amalan-amalan yang akan terus mengalir pahalanya meskipun kita telah meninggal dunia.
Ketika seseorang meninggal, ia tidak akan kembali ke alam dunia. Pada hari kiamat nanti, orang-orang kafir akan memohon kepada Allah agar dikembalikan lagi ke dunia untuk beramal salih, tetapi permintaan itu tidak dikabulkan oleh Allah. Hal ini menunjukkan bahwa kesempatan untuk beramal di dunia sangatlah terbatas, dan kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin.
Hadis-hadis Nabi saw menjelaskan bahwa setiap orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya akan masuk surga. Meskipun ada yang masuk surga secara bertahap setelah menjalani siksaan di neraka, namun akhirnya semua orang yang beriman akan mendapatkan pahala kekal di surga. Oleh karena itu, kita perlu berusaha untuk menjadi muslim yang beriman dan melaksanakan amalan-amalan yang baik selama hidup di dunia ini.
Pada hari perhitungan di akhirat, yaitu Yaumul Hisab, semua manusia akan bangkit dari alam kubur dan ingin meminum sesuatu. Nabi Muhammad saw akan diberi kuasa oleh Allah Swt untuk memberi minum umatnya dari Telaga Kautsar. Minum dari telaga ini akan menghilangkan rasa haus selamanya. Namun, tidak semua umat Nabi Muhammad akan dapat meminumnya. Tiga golongan yang akan terusir dari Telaga Kautsar adalah: orang yang murtad, orang yang akidahnya sesat, dan pelaku bid’ah. Dalam sebuah hadis dijelaskan:
“Al Kautsar adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku ‘azza wa jalla. Sungai tersebut memiliki kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang nanti akan didatangi oleh umatku pada hari kiamat nanti. Bejana (gelas) di telaga tersebut sejumlah bintang di langit. Namun ada dari sebgaian hamba yang tidak bisa minum dari telaga tersebut. Allah berfirman: Tidakkah engkau tahu bahwa mereka telah amalan baru sesudahmu.” (HR. Muslim, no. 400).
Di hadis yang lain,
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku’. Allah berfirman, ‘Engkau tidak tahu (bid’ah) yang mereka ada-adakan sepeninggalmu’ “ (HR. Bukhari no. 6576, 7049).
Hidup di dunia ini adalah kesempatan untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan akhirat. Dengan melakukan amalan-amalan yang akan dibawa mati, seperti sedekah jariyah, menebarkan ilmu yang bermanfaat, dan mendidik anak-anak dengan akhlak yang baik, kita dapat menjemput kehidupan abadi yang penuh dengan rahmat dan ampunan Allah Swt.
Semoga kita semua menjadi muslim yang beriman dan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Aamiin.
Penulis: Samson Thohari