Era digital telah menghadirkan revolusi dalam cara kita berkomunikasi. Platform seperti WhatsApp, Instagram, dan media sosial lainnya telah menjadi ruang publik yang luas, tempat kita berbagi informasi, ide, dan perasaan. Namun, di balik kemudahan dan kecepatannya, era digital juga menghadirkan tantangan baru dalam menjaga lisan dan tulisan agar tidak menyakiti orang lain.
Tantangan Menjaga Lisan dan Tulisan di Era Digital:
– Anomimitas dan Kebebasan Berbicara: Anomimitas yang ditawarkan oleh internet dapat memicu perilaku yang tidak bertanggung jawab. Orang cenderung lebih berani untuk berkata kasar, menghina, atau menyebarkan informasi yang tidak benar di balik layar anonimitas.
– Kecepatan Penyebaran Informasi: Informasi di era digital menyebar dengan cepat, dan sekali informasi negatif diunggah, sulit untuk dihapus sepenuhnya. Hal ini dapat berdampak buruk bagi reputasi seseorang dan memicu konflik.
– Kurangnya Batasan dan Etika: Di dunia maya, batasan dan etika sosial yang berlaku di dunia nyata seringkali terlupakan. Orang cenderung lebih mudah melupakan dampak dari ucapan dan tulisan mereka terhadap orang lain.
Hikmah Menjaga Lisan dan Tulisan di Era Digital:
– Menjaga Kehormatan Diri dan Orang Lain: Islam mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki harga diri dan kehormatan yang harus dijaga. Menyakiti orang lain dengan ucapan atau tulisan di dunia maya sama saja dengan merendahkan martabat mereka dan mencederai hati mereka.
– Membangun Masyarakat Digital yang Damai: Ucapan dan tulisan yang baik dapat membangun masyarakat digital yang damai, toleran, dan penuh kasih sayang. Sebaliknya, ucapan dan tulisan yang kasar dan menyakitkan dapat memicu perselisihan, permusuhan, dan kebencian.
– Menjadi Muslim yang Sejati: Islam mengajarkan pentingnya menjaga lisan dan tulisan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin adalah orang yang tidak menyakiti orang lain dengan lisannya dan tangannya.” (Hadits Riwayat At-Tirmidzi)
Panduan Menjaga Lisan dan Tulisan di Grup WhatsApp, Story, dan Tulisan Online:
– Bersikap Bijak dalam Berkomentar: Sebelum meninggalkan komentar, pertimbangkan baik-baik dampaknya terhadap orang lain. Hindari komentar yang bersifat kasar, menghina, atau provokatif.
– Bersikap Empati: Cobalah untuk menempatkan diri di posisi orang lain sebelum menulis atau mengunggah sesuatu. Bayangkan bagaimana perasaan mereka jika membaca atau melihat unggahan Anda.
– Hindari Penyebaran Hoaks dan Informasi Palsu: Islam mengajarkan pentingnya kejujuran dan kebenaran. Hindari menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks, karena hal ini dapat merugikan orang lain.
– Memilih Kata-kata yang Sopan dan Santun: Pilihlah kata-kata yang sopan dan santun dalam berkomunikasi di dunia maya. Hindari kata-kata kasar, menghina, dan menyinggung perasaan orang lain.
– Bersikap Toleran dan Menghormati Perbedaan: Di era digital, kita berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan pemikiran. Bersikap toleran dan menghormati perbedaan pendapat merupakan kunci untuk membangun masyarakat digital yang damai.
Penulis: Samson Thohari