PDMTUBAN.COM-Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban sukses menggelar acara Halal Bihalal Keluarga Besar Muhammadiyah di Dusun Gaplok, Desa Jetak, Kecamatan Montong, Tuban (13/4). Acara yang bertema “Merajut Silaturahim, Sejahtera Bersama Muhammadiyah” ini dihadiri lebih dari 2000 warga Muhammadiyah, melampaui target awal 1200 peserta.
Kehadiran tokoh-tokoh penting mewarnai acara ini. Prof. Dr. Din Syamsuddin, MA. Ketua Umum PP Muhammadiyah (2005-2015), hadir sebagai pembicara utama. Ir. Tahmid Masyhudi, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, turut memberikan sambutan. Acara juga dihadiri oleh Forkopimda Tuban, perwakilan partai politik, organisasi kemasyarakatan, dan tamu undangan lainnya.
Ketua PDM Tuban, Drs. Masrukin, MA, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme warga Muhammadiyah. “Awalnya kami menargetkan sekitar 1200 peserta, namun ternyata jauh lebih banyak yang hadir. Ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kekuatan Muhammadiyah di Tuban,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan lokasi di Dusun Gaplok merupakan hasil penunjukan acak kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), dengan PCM Montong terpilih sebagai tuan rumah.

Wakil Ketua PWM Jatim, Ir. Tahmid Masyhudi, memaparkan empat kunci utama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat: “Menjaga kenyamanan lingkungan, menjamin ketahanan pangan, membangun jaringan, dan meningkatkan transendensi dan spiritualitas diri.” jelasnya

Dalam tausyiahnya yang penuh hikmah, Prof. Din Syamsuddin mengagumi keindahan alam Desa Jetak yang mengingatkannya pada Sumbawa tempat kelahirannya. “Pemandangannya mirip Sumbawa, dengan gunung-gunung hijau. Bedanya, di sini banyak jagung, sedangkan di Sumbawa banyak kuda dan sapi,” tuturnya,
Suasana menjadi lebih meriah ketika Prof. Din Syamsuddin, dengan senyum mengembang, mengusulkan pembangunan AUM pendidikan baru di Desa Jetak, “Bagaimana kalau tahun depan kita bikin Halal Bihalal sekaligus peresmian sekolah baru di sini? ” usulannya disambut tepuk tangan meriah dan tawa lepas para hadirin.
Prof. Din menekankan pentingnya pemahaman yang utuh tentang ibadah dalam Islam. “Ibadah bukanlah tujuan akhir penciptaan manusia. Surat Az-Zariyat ayat 56, jika dimaknai dengan tepat—sebagai fi’il mudhari’ atau present continuous tense—menunjukkan ibadah sebagai proses yang berkelanjutan, konsisten, dan terus menerus,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk meraih kekayaan, bukan untuk kepentingan pribadi semata, melainkan untuk berbagi dan membangun peradaban. Idul Fitri, menurutnya, bukan hanya tentang kesucian (fitrah), tetapi juga tentang potensi (fitrah) yang harus dikembangkan.
Prof. Din juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas SDM umat Islam di Indonesia. “Kuantitas umat Islam sudah besar, tetapi kita perlu meningkatkan kualitas. Kita seringkali penakut, memiliki keinginan besar tetapi kurang keberanian,” tegasnya.
Ia mencontohkan keberhasilan minoritas yang memiliki infrastruktur kemenangan dan kemajuan. Untuk itu, kebersamaan dan silaturahim sangat penting, terutama di antara dua ormas besar, NU dan Muhammadiyah. “NU dan Muhammadiyah bagaikan pesawat Boeing yang saling melengkapi,” pungkasnya.
Semoga Halal Bihalal ini menjadi energi positif bagi kita semua untuk terus berkontribusi dalam memajukan bangsa dan agama, sesuai dengan cita-cita mulia Muhammadiyah. Sampai jumpa kembali!
Penulis: Samson Thohari