Suasana halaman Perguruan Muhammadiyah Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban tampak berbeda pada Kamis, 1 Mei 2025.
Sebanyak 576 peserta didik dan 70 tenaga pendidik dari berbagai jenjang, mulai dari Kelompok Bermain (KB) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) tampak rapi mengenakan pakaian ihram.
Mereka mengikuti kegiatan manasik haji yang diselenggarakan oleh perguruan Muhammadiyah setempat, sebuah kegiatan edukatif yang tidak hanya sarat nilai-nilai keagamaan, tetapi juga membentuk karakter dan kedisiplinan sejak usia dini.
Kegiatan ini diawali dengan pembekalan intensif bagi para guru yang dilaksanakan pada 24 April 2025. Dalam sesi tersebut, Wanuri seorang tokoh yang berpengalaman dalam pembinaan ibadah haji memberikan simulasi serta pendalaman materi seputar rukun dan tata cara pelaksanaan haji.

Para guru diharapkan mampu menjadi pembimbing yang tidak hanya memahami teknis manasik, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.
Manasik haji ini dipimpin langsung oleh Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Palang, Abdullah As’ad.
Kegiatan ini pun mendapat perhatian dan dukungan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tuban. Wakil Ketua PDM Tuban, Abdul Halim, hadir secara langsung dan menyampaikan harapannya agar manasik haji semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab dipanggil Pak Dul ini menekankan pentingnya pendidikan agama yang dimulai sejak usia dini.
“Melibatkan anak-anak Kelompok Bermain dalam manasik ini adalah langkah yang sangat tepat. Pendidikan yang baik itu diperkenalkan sejak dini dan terus diulang-ulang agar tertanam kuat dalam hati dan menjadi bagian dari kehidupan mereka kelak,”tegas Abdul Halim.
Suasana kegiatan pun berlangsung khidmat dan penuh antusias. Anak-anak tampak bersemangat mengikuti setiap tahapan manasik dari ihram, thawaf mengelilingi replika Ka’bah, sai antara Shafa dan Marwah, hingga melempar jumrah. Meski usia mereka masih belia, semangat belajar dan memahami ibadah haji sangat terasa.
Penulis: Iwan Abdul Gani