Muhammadiyah Dalam Memandang Kiprah Perempuan (Sumber: Cuplikan Latar Film Nyai Ahmad Dahlan 2017)
PDMTUBAN.COM – Dalam konteks pergerakan Muhammadiyah, Aisyiyah telah menjadi simbol kemajuan perempuan, berdiri hampir serentak dengan Muhammadiyah itu sendiri. Organisasi ini telah berkembang luas di Indonesia, dengan struktur kepemimpinan yang meliputi 34 Pimpinan Wilayah Aisyiyah, 370 Pimpinan Daerah Aisyiyah, 2.332 Pimpinan Cabang Aisyiyah dan 6.924 Pimpinan Ranting Aisyiyah.
Aisyiyah telah menjadi wadah bagi perempuan Muhammadiyah untuk berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan anak usia dini Bustanul Athfal hingga universitas Aisyiyah, serta fasilitas kesehatan dari klinik hingga rumah sakit.
Peran Aisyiyah dalam “emansipasi” perempuan mencerminkan kesetaraan gender yang diupayakan oleh Muhammadiyah, di mana perempuan tidak hanya berperan sebagai pendamping pria, tetapi juga sebagai individu yang memiliki kapasitas dan kontribusi yang setara dalam masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki posisi yang sama pentingnya dengan pria dalam berbagai aspek kehidupan, tanpa melupakan kodrat wanita sebagai ibu dari anak-anak dan istri dari suami
Buya Hamka, seorang tokoh penting dalam Muhammadiyah, dikenal luas sebagai ulama, sastrawan, politikus, dan pahlawan nasional. Karya-karyanya yang berpengaruh, seperti “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck,” “Di Bawah Lindungan Ka’bah,” dan “Tafsir al-Azhar,” telah memberikan sumbangan besar bagi pemikiran dan literatur Indonesia. Dalam bukunya “Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan,” ia menguraikan pandangan Islam terhadap perempuan, menekankan pada kemuliaan dan hakikat perempuan, serta cara Islam memuliakan dan menjaga mereka. Karya ini juga menyoroti penghormatan yang diberikan kepada perempuan melalui berbagai peran yang diamanahkan kepada mereka, dengan rujukan pada Al-Qur’an, hadits, serta kehidupan Rasulullah SAW, sahabat, dan generasi saleh.
Kedua entitas ini, Aisyiyah dan Buya Hamka, telah memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan peran perempuan dalam lingkup Muhammadiyah dan masyarakat luas, menunjukkan bahwa Muhammadiyah memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung “emansipasi” dan kesetaraan perempuan.
“Selamat Hari Kartini 21 April 2024”
Penulis: Samson Thohari