Bangga Bermuhammadiyah di Tengah Arus Hedonisme

PDMTUBAN.COM – Di era yang serba canggih dan penuh dengan tren yang berubah-ubah, menjadi warga Muhammadiyah Tuban adalah sebuah prestise yang tak ternilai. Kita tidak hanya mengikuti arus zaman, tapi juga menjadi pionir dalam memadukan tradisi dan modernitas.

Kita, warga Muhammadiyah, jika ingin nongkrong di Tuban Abirama, kita tidak sekadar berkumpul, tapi juga menjalin silaturahmi yang mempererat tali persaudaraan. Menonton bioskop di NSC Tuban bukan hanya hiburan, tapi juga sarana untuk selektif memilih tontonan yang edukatif dan inspiratif, seperti film Buya Hamka 2023 dan Nyai Ahmad Dahlan 2017.

Waktu kita tidak terbuang sia-sia untuk sekadar menonton Netflix, Disneyplus, Vidio atau yang sejenisnya. Kita memilih untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang bermakna dan membangun karakter. Berpakaian gaul bukan berarti meninggalkan nilai-nilai syariat Islam, karena gaya bisa disesuaikan dengan prinsip-prinsip yang kita pegang teguh, seperti menutup aurat.

Setiap Ahad pagi, kita berkumpul di Masjid Darussalam Tuban untuk mengikuti kajian agama. Ini bukan hanya rutinitas, tapi juga komitmen untuk terus belajar dan bertumbuh dalam keimanan.

Tetap bangga bermuhammadiyah berarti kita memilih untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam, meskipun di tengah gempuran hedonisme. Kita harus menjadi role model bagi masyarakat dengan menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya dari kesenangan sesaat, tetapi dari kepuasan dalam menjalankan ibadah dan menjaga ukhuwah.

Di tengah tantangan zaman, kita tetap menjaga prinsip aqidah murni dan tauhid lurus. Ini adalah fondasi yang menguatkan kita dalam setiap langkah dan pilihan hidup, memastikan bahwa setiap tindakan kita selaras dengan nilai-nilai Islam yang autentik.

Selain itu, kita juga mengupayakan menjaga salat lima waktu berjamaah sebagai pilar utama dalam kehidupan kita. Salat bukan hanya kewajiban, tapi juga momen untuk merenung dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Melalui salat berjamaah, kita memperkuat persaudaraan dan kesatuan umat.

Penulis: Samson Thohari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *