PDMTUBAN.COM-Goresan pensil yang membentuk sketsa wajah Nyai Walidah merupakan karya dari Ananda Faeza Mikyal Adilla, salah satu duta pelopor dan pelapor Inspirasi Anak Nasional 2024. Program ini dikembangkan oleh Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Tuban bekerjasama dengan Kementrian Perlindungan Perempuan dan Anak, Asosiasi Pusat Studi Wanita/Gender dan Anak (ASWGI), serta Pusat Studi Gender (PSG) Universitas Negeri Malang.
Program ini fokus pada peningkatan resiliensi dan penguatan kapasitas anak penyintas, memberikan peluang pada anak-anak yang mengalami kesulitan dalam kehidupan dan merasa tidak memiliki kesempatan untuk masa depan yang lebih baik.
Dalam acara Resepsi Milad ‘Aisyiyah yang diselenggarakan oleh PDA Tuban, para Duta Pelopor dan Pelapor Inspirasi Anak Nasional ini menunjukkan eksistensi diri melalui karya-karyanya, termasuk lukisan sketsa, karya lukisan krayon, seni batik, dan seni hiburan seperti puisi dan stand-up comedy.
Umi Rosidah, Sekretaris PDA Tuban, menjelaskan bahwa para Duta Pelopor dan Pelapor Inspirasi Anak Nasional memiliki peran sebagai agen perubahan yang mampu memberikan dampak positif pada anak-anak di sekitarnya melalui kegiatan positif, belajar, dan berkarya untuk menginspirasi anak-anak lainnya.
“Para Duta Pelopor dan Pelapor Inspirasi Anak Nasional ini memiliki tugas sebagai Agen of Change yang mampu memberikan imbas atau dampak baik pada anak-anak di lingkungan sekitarnya” jelas Umi
Selanjutnya menurut Umi Rosidah mereka juga berperan sebagai pelapor, yaitu anak muda yang memiliki kritis dan empati tinggi, yang berani melaporkan ketika ada sesuatu yang tidak benar terjadi, seperti kasus bullying atau kekerasan, untuk melindungi sesama.
“Contohnya, jika ada teman yang mengalami perlakuan bullying atau kekerasan, mereka harus segera melaporkan kepada pihak yang dapat memberikan perlindungan”, tambahnya
Dengan demikian, menurut Umi Rosidah, para duta pelopor dan pelapor Inspirasi Anak Nasional bersama dengan teman sebaya dapat saling melindungi dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, maupun seksual.
“Penting bagi mereka untuk berani mengungkapkan atau melaporkan hal-hal yang tidak benar guna saling melindungi” pungkasnya
Acara Resepsi Milad ‘Aisyiyah ke 107 menjadi momentum untuk mengembalikan mentalitas anak-anak dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menyadari bahwa mereka adalah generasi bangsa yang akan membawa kemajuan peradaban di masa depan.
Kontributor: MKH, Editor: Samson Thohari